Glow Together with PIXY: You Are More Capable Than You Thought
GLOW TOGETHER WITH PIXY: YOU ARE MORE CAPABLE THAN YOU THOUGHT
Posted: 13 July 2020

Ladies, tahun 2020 memang bukan tahun yang mudah, ya. Setelah menghadapi beragam kejadian sejak awal tahun, kini kita–mau tidak mau, suka tidak suka–harus mengubah gaya hidup dan menjalani hari-hari dengan cara yang terasa begitu asing. Di titik ini, tiba-tiba impianmu, cita-citamu menjadi sesuatu yang terasa begitu jauh dan kamu terengah-engah untuk menggapainya dalam kondisi baru ini.

That’s why PIXY mau berbagi cerita tentang lima perempuan tangguh yang perjalanan hidupnya bisa menginspirasi banyak orang, termasuk kamu. Siapa mereka? Tentu tidak lain dan tidak bukan adalah brand ambassador PIXY Glow with Us.

Kelima perempuan muda ini telah melalui banyak hal yang, tentu saja, tidak mudah agar bisa menjadi seperti sekarang. Mereka berhasil membuktikan kepada dunia bahwa selain penampilan, mereka juga bisa memancarkan glowing-nya masing-masing melalui perjalanan hebat mereka.

Sudah siap, Ladies? Yuk, kita berkenalan dengan kelima brand ambassador PIXY Glow with Us!

Ayu Gani

Siapa yang tidak kenal dengan wanita berparas cantik ini? Gani adalah perwakilan pertama dari Indonesia yang berhasil menyabet juara dalam kontes internasional Asia’s Next Top Model Season 3. Tawaran modelling mulai berdatangan semenjak ia berhasil memenangkan kontes tersebut. Tidak hanya di Indonesia, namanya juga mulai dikenal di kancah internasional. Tetapi siapa sangka wanita yang memiliki tinggi 173 cm ini pernah mengalami masa kecil yang kurang menyenangkan?

Sebelum dikenal banyak orang seperti sekarang, Gani mengaku sering di-bully sejak SD hingga SMP, bahkan diberi berbagai julukan tidak menyenangkan hingga kerap dilempar botol setiap kali ia lewat. Karena perlakuan tersebut, ia sempat tidak punya teman dan minder dengan penampilannya. Namun, semuanya berubah ketika ia berhasil menyabet gelar kontestan terfavorit pada ajang pemilihan Wajah Femina 2011. Sejak saat itu, ia yakin bahwa ia memiliki kemampuan untuk mengubah hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Masa lalunya yang pahit ia jadikan sebagai motivasi untuk terus membuktikan bahwa ia bahkan bisa menjadi lebih dari apa yang dirinya sendiri tidak pernah bayangkan sebelumnya. Sebab apa yang dikatakan orang lain bukan batasan bagi Gani untuk menunjukkan kepada dunia bahwa ia, sesungguhnya, bisa melakukan apapun untuk meraih mimpinya.

Mikha Tambayong

Mikha memulai karirnya di dunia hiburan melalui ajang pemilihan GADIS Sampul 2008. Namun, namanya sendiri baru mulai melejit setelah membintangi sinetron Kepompong di tahun yang sama. Tidak lama setelahnya, Mikha juga mendapat kesempatan untuk ikut terjun ke dalam dunia tarik suara. Ia merilis Cinta Pertama yang menjadi soundtrack sinetron tersebut, lalu dua tahun setelahnya ia merilis album sendiri yang bertajuk Bekas Pacarku dan diterima dengan baik oleh masyarakat.

Kedengarannya lancar, ya? Hmm... not really. Terkadang orang-orang hanya melihat apa yang bersinar di depan, Ladies. Mereka seringkali lupa bahwa di balik karir yang cemerlang, ada jerih payah yang terus berusaha dibangun dengan segenap kemampuan, bahkan harus mengorbankan beberapa hal.

Mikha yang pada akhirnya sukses dikenal masyarakat sebagai aktris sekaligus penyanyi bisa saja memutuskan untuk melebarkan sayapnya dengan tampil lebih banyak di layar kaca dan mengeluarkan lebih banyak lagu. Tetapi, ternyata, bagi gadis kelahiran Jakarta, 15 September 1994 ini pendidikan adalah prioritas utamanya. Tak tanggung-tanggung, ia bahkan diterima di Universitas Harvard untuk program magister pada tahun 2019. Namun, di tahun yang sama pula, Mikha ditinggal ibunda tercintanya untuk selama-lamanya.

Kehilangan orang yang disayangi jelas bukan hal yang mudah. Namun, Mikha sangat paham dengan tanggung jawabnya yang tidak hanya sebagai seorang anak, tetapi juga sebagai seorang pelajar dan seorang public figure. Ia lalu bangkit, bahkan terus berjuang mengejar mimpi-mimpinya selama ini, baik itu urusan karir mau pun pendidikan, hingga akhirnya ia bisa menjadi sosok yang dibanggakan seperti sekarang.

Mawar Eva

Mungkin banyak yang baru mengenal namanya sejak bermain di film Bumi Manusia, tetapi Mawar sendiri sesungguhnya sudah mulai menekuni dunia hiburan dengan menjadi juara pada suatu kontes modelling ketika duduk di bangku taman kanak-kanak. Bahkan, di umurnya yang masih 14 tahun, ia sempat berhasil menjadi juara dalam ajang pencarian bakat Miss Celebrity Indonesia di mana ia merupakan satu-satunya finalis termuda di sana.

Bakatnya dalam berakting membuatnya mendapat beragam tawaran casting untuk berbagai FTV, sinetron, hingga layar lebar. Tetapi mimpinya sendiri sebenarnya adalah menjadi seorang penyanyi. Sebelum berperan sebagai Annelies di Bumi Manusia pada tahun 2019, ia bahkan sempat mengeluarkan single perdana berjudul Heartbeat. Demi mengejar mimpinya itu pula, ia rela meninggalkan teman-teman dan kenangannya di Medan untuk pindah ke Jakarta.

Meski perjalanan karirnya terlihat mulus, Mawar sesungguhnya sempat minder dengan bentuk hidungnya yang dirasa terlalu lebar. Akan tetapi, perempuan berdarah Batak-Belanda ini kemudian menyadari bahwa dengan menerima kekurangan diri sendiri dan mau terus berusaha menjadi lebih baik, kelebihan yang lain akan bersinar dan menjadikan dirinya lebih percaya diri.

Dengan berbagai usaha yang ditempuh, mulai dari beradaptasi di lingkungan baru hingga membagi waktu antara pendidikan dan karirnya, Mawar akhirnya berhasil menjadi seperti sekarang. Namanya dikenal masyarakat luas tidak hanya sebagai orang yang berkecimpung di dunia seni peran, tetapi juga dunia tarik suara. Hal ini dibuktikan dengan single kolaborasinya bersama PIXY yang berjudul Sedang Sayang-Sayangnya diterima baik oleh masyarakat.

Alika Islamadina

Selain Mawar, ternyata penyanyi kelahiran Sydney, 24 Juni 1994 ini ternyata juga pernah insecure dengan penampilan fisiknya, lho, Ladies. Sebab menurutnya, warna kulitnya lebih gelap dibandingkan perempuan kebanyakan yang selama ini ia temui. Apalagi sosoknya sebagai public figure yang dituntut harus selalu menjaga penampilan membuatnya semakin mempertanyakan standar kecantikan bagi dirinya sendiri dan di mata orang lain.

Akan tetapi, setelah mengalami berbagai hal, penyanyi jebolan AFI Junior ini akhirnya bisa menemukan cara agar tetap bisa lebih mencintai dan menghargai dirinya sendiri. Ia sendiri pernah mengakui bahwa untuk mengatakan “embrace yourself” itu memang terkesan mudah, tetapi prosesnya lebih rumit dari apa yang dibayangkan dan jelas butuh waktu yang tidak sama bagi semua orang. Namun, dengan mencoba menemukan hal-hal menarik lainnya dalam dirinya, ia akhirnya berhasil mengatasi rasa tidak percaya dirinya.

Mengenai sepak terjangnya sendiri sebagai seorang penyanyi, Alika sempat vakum beberapa tahun setelah meluncurkan single pertamanya yang berjudul Sahabat Tersayang. Namun, karena keinginannya yang begitu kuat untuk menjadi seorang penyanyi, ia akhirnya memutuskan untuk kembali terjun ke dunia tarik suara saat menginjak usia 16 tahun.

Di tahun yang sama pula, ia mengeluarkan album perdananya berjudul My Secret Room dan mendapat respon positif di kalangan pecinta musik. Tidak tanggung-tanggung, ia bahkan sempat bergabung menjadi anggota girlband Princess di tahun 2011 yang akhirnya semakin melambungkan namanya dan membuatnya makin dikenal seperti sekarang.

Vien Febrina

Sebagai model ternama, tidak mudah bagi Vien Febrina untuk memutuskan berhijab karena ia tahu betul hal itu dapat memengaruhi karirnya. Padahal ketika itu, tepatnya sekitar tahun 2015-2016, reputasinya di dunia modelling sedang berada pada puncaknya. Yaa... siapa, sih, yang tidak merasa khawatir ketika karir yang sudah dibangun dengan jerih payah selama tiga belas tahun tiba-tiba bisa luntur karena ingin melakukan perubahan pada diri sendiri? 

Tetapi ternyata permasalahan mengenai hijab tidak semudah itu, lho, Ladies! Vien mengalami pergolakan batin yang cukup lama, bahkan sampai membuatnya memutuskan untuk pindah dan tinggal di Gili Trawangan selama dua bulan!

Hatinya kembali terketuk ketika ia mencoba melakukan beragam ibadah sunah dalam ajaran Islam, hingga akhirnya ia menemukan Surat An-Nur yang mendorongnya untuk mantap berhijab. Namun, ternyata itu saja tidak cukup. Selain pekerjaan, ia masih diuji lagi dengan kehilangan teman-teman dan relasinya karena keputusannya untuk menutup aurat.

Akan tetapi, Vien tidak menyerah. Ia yakin pasti akan selalu ada jalan untuk siapapun yang fokus memperbaiki diri dan berusaha agar bisa tetap mengejar mimpinya untuk terus berkarir di dunia modelling. Baginya, setiap masalah itu harus diletakkan di depan agar bisa menemukan solusinya, tidak boleh dibiarkan mengendap dalam diri. Usahanya pun berbuah manis, sebab kini Vien kembali dikenal sebagai model yang mampu mendobrak stereotip hijab dalam dunia fashion. Bahkan kini selain aktif sebagai model, ia juga menggeluti dunia bisnis fashion dan kuliner.

Ladies, setelah membaca kelima kisah di atas mungkin di antara kalian masih ada yang bertanya-tanya seperti, “Aku bisa enggak, ya?” atau, “Emangnya yakin setelah lama berusaha terus bisa berhasil?” Tetapi ketahuilah, Ladies, everyone has a different start point. It’s not about how difficult it is, but it’s about how you face it and show others that you can make your own glow! 

Ketidaksiapan. Perasaan takut gagal. Hari-hari ke depan yang dirasa semakin tidak pasti. Percayalah, tidak akan ada yang suka jika zona nyamannya diusik–termasuk kamu–tapi bukankah itu awal yang baik untuk memulai your own journey to success?

Mereka bisa, berarti kamu juga bisa, Ladies! Jadikan dunia sebagai saksi perjalanan hidupmu dalam meraih apa yang kamu impikan. Dengan no. 1 local cushion in Indonesia, PIXY Make It Glow Dewy Cushion mengajak kamu untuk meninggalkan zona nyamanmu dan membuat apa yang tidak mungkin menjadi mungkin!

Let’s make this moment as the first step of your way to prove yourself that you’re actually more capable than you thought.

Glow together with PIXY. Glow with us.